petik daun teh |
Kala kau tersenyum padaku
Kau petik manisku
Kala kau hayati rayuan-rayuanku
Ku petik manismu
Kala kau sodorkan tangan lembutmu
Kau petik manisku
Kala kau meminta penuh perhatian dariku
Ku petik manismu
Saat kedipan matamu menggodaku
Kau petik manisku
Saat tubuhmu membanjiri pikiranku
Ku petik manismu
Kala kata manja kau lontarkan
Kau petik manisku
Kala kau bangga terhadapku
Ku petik manismu
Saat keinginanmu jadi keharusanku
Kau petik manisku
Saat kegigihanku kau salah artikan
Ku petik manismu
Kala aku mendengar suaramu
Kau petik manisku
Kala bergetar hatiku
Ku petik manismu
Kala kau peluk aku
Kau petik manisku
Kala nafsuku salah kaprah
Ku petik manismu
Satu persatu
Kau petik manisku
Dua persatu
Mana mungkin aku percaya manis ada disana
Di ikrar yang amat bersahaja ,
Mana mungkin aku yakin ada manis mengundang
Saat semua telah kau dan aku berikan,
Memang manismu tak kau berikan
Namun aku telah memetiknya,
Memang manismu tak kau berikan
Namun aku telah memetiknya,
Aku sendiri tak percaya
Manisku pun telah habis tak terasa,
Untuk kau pemuda disana
Manismu amatlah berharga,
Untuk kau pemudi disana
Setiap sudut sikapmu adalah manis yang harus kau jaga,
Tidak ada logioka tentang porsi manis
Kekasih sebelum ikrar,hanya pemetik manis
Tanpa terasa
Tanpa terduga
Kau harus percaya....
mengertilah adinda
Aku tak mau melakukanya
kau yang disana...
Kau hanya pantas ada dalam doa...
Sgt, PPDS
28 Juni 2016
13:13
0 komentar:
Posting Komentar