Minggu, 03 Juli 2016

Hujan

gambar brilio.net
Percik airmu terdengar merdu
Menghibur daku yang sendu

Kalimatnya sulit diterjemahkan
Pahlawan mati karena tak paham
kau beri saksi perguguran
Kau saksi sejati pertempuran

Bertempur dengan nasi
Bertempur dengan pangan
Bertempur dengan nasehat
bertempur dengan ungkapan cinta

Hujan

Airmu kapan akan habis
Mendung gelap apakah itu tangis

Kau tak pernah habis menjadi persaksian
Kalimat sedih kawula muda tentang cinta
Kau tak pernah habis menjadi persejateraan
Para petani bahagia melihat hujan

Kau padu dalam setiap tetesanmu
Kau ringkih dalam setiap kilatmu
Angin pun sama kuatnya
Tapi kau tak pernah tega terhadapnya

Membiarkan angin berlalu lalang
Menerobos irisan titian tetesan
Ungkapan senang
Patut angin sandang

Hujan

Kau tak pernah kaku seperti tetanggaku
Kau tak pernah marah seperti orang itu
Lemas tanpa batas
Namun batu cadas kau terabas

Menetes perlahan
Mengijinkan tiap mahluk bercerita
Menetes dengan tenang
Memastikan yang lain aman

Kau akan jadi saksi setiap langkahku, dia, dan mereka
Bercerita senang
Bersenandung malang
Mengukir rasa puas bagi mereka

Hujan
Tetaplah jadi Hujan .. .



sgt, PPDS
28 Juni 2016

puisi

Terpetik manismu

petik daun teh

Kupetik manismu
Kala kau tersenyum padaku
Kau petik manisku
Kala kau hayati rayuan-rayuanku

Ku petik manismu
Kala kau sodorkan tangan lembutmu
Kau petik manisku
Kala kau meminta penuh perhatian dariku

Ku petik manismu
Saat kedipan matamu menggodaku
Kau petik manisku
Saat tubuhmu membanjiri pikiranku

Ku petik manismu
Kala kata manja kau lontarkan
Kau petik manisku
Kala kau bangga terhadapku

Ku petik manismu
Saat keinginanmu jadi keharusanku
Kau petik manisku
Saat kegigihanku kau salah artikan

Ku petik manismu
Kala aku mendengar suaramu
Kau petik manisku
Kala bergetar hatiku

Ku petik manismu
Kala kau peluk aku
Kau petik manisku
Kala nafsuku salah kaprah

Ku petik manismu
Satu persatu
Kau petik manisku
Dua persatu


Mana mungkin aku percaya manis ada disana
Di ikrar yang amat bersahaja ,
Mana mungkin aku yakin ada manis mengundang
Saat semua telah kau dan aku berikan,

Memang manismu tak kau berikan
Namun aku telah memetiknya,


Memang manismu tak kau berikan
Namun aku telah memetiknya,
Aku sendiri tak percaya
Manisku pun telah habis tak terasa,


Untuk kau pemuda disana
Manismu amatlah berharga,
Untuk kau pemudi disana
Setiap sudut sikapmu adalah manis yang harus kau jaga,

Tidak ada logioka tentang porsi manis
Kekasih sebelum ikrar,hanya pemetik manis

Tanpa terasa
Tanpa terduga

Kau harus percaya....

mengertilah adinda 
Aku tak mau melakukanya
kau yang disana...
Kau hanya pantas ada dalam doa...



Sgt, PPDS
28 Juni 2016
13:13
campuran puisi

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © CakSugit Note'S 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Triyono Sugit