Kamis, 25 Februari 2016

Filled Under: ,

Gaya atau Taqwa

#Opini campuran


Melihat, merupakan salah satu hal yang mampu memperngaruhi cara berfikir manusia. Dengan melihat, seseorang akan menyampaikan persepsi terhadap sesuatu yang dipandangnya. Seperti halnya mesin scan yang mengidentifikasi tulisan pada kertas yang akan di ambil wujud tulisan, sehingga mampu menghasilkan gambar atau tulisan yang sama tanpa ada perbedaan dengan aslinya. Apa sampean sepakat dengan pernyataan saya tadi ?. Semoga tidak, hehee

Seni menghias, design, ataupun dekorasi, hingga saat ini masih menjadi cara yang paling ampuh dalam memasarkan suatu produk di pasaraan. Banyak sekali cara pengemasan yang unik dan asyik untuk dinikmati para calon pembeli. Tak jarang kemasan yang berlebihan biasanya tak sesuai dengan isi yang diharapkan. Bukankah kita sendiri pernah merasakan, saat membeli makanan berbungkus menggoda namun hasil sesuai dengan ekspektasi, misalnya saja saat kita membeli snack kentang yang bergambar dan berbungkus besar seolah-olah berisi banyak, namun kenyataanya yasudahlah..,

Hal semacam inilah yang saat ini digunakan untuk memasarkan produk yang hanya mementingkan keuntungan bagi para produsen yang membuat kecewa pelanggan yang awam. Namun tak semua produk seperti itu sebenarnya, misalnya saja mie instan, saat kita membeli di bungkusnya terdapat gambar yang sangat menarik pada penyajianya, terdapat mie, sayur, telor kemudian bumbu yang jika dibayangkan. beehhh.. sangat nikamat pastinya.

Berbeda dengan tampilan pada bungkus makanan, berbeda pula dengan cara berhias (maaf) bagi kaum hawa. Gaya lama seperti halnya dengan potongan rambut pendek pada tahun 80an, kemudian menggunakan rok mini dan juga berkerudung ala kadarnya mulai dtinggalkan. Model berpakaian dan berdandan yang kini mulai berubah. Wajarlah setiap manusia banyak yang ingin berubah menjadi lebih baik lagi. Salah satu bentuk trend yang ramai saat ini adalah cara berhijab( maknai saja (batas) menutup diri ). Model hijab yang dikembangkan cukup banyak, selain itu tak jarang pula setiap kota-kota besar memiliki komutitas tersendiri dan ada saja event yang digelar untuk model dandan yang satu ini. Sebenarnya tanpa ada trend semacam ini, kaum yang satu ini memang sangat suka sekali dalam bersolek karena hal tersebut secara garis besar memang kodrat yang wajib ada sebagai bentuk kaum hawa dianggap normal. Taruhlah kita setuju-setuju saja, jika memaknai berhijab adalah cara menutup diri. Namun menutup diri yang sperti apa ? Dari makna tersebut dapat ditangkap dua persepsi, menutup seperti halnya menutup pintu berkaca ataukah kemudian menutup pintu yang terbuat dari cermin. Tanpa dijelaskan, sebernarnya sampean sudah dapat menyimpulkan apa yang saya maksud. Tapi agar tak berbeda persepsi akan sedikit saya jelaskan. haha... Mari kita bayangkan ada dua brankas yang berisi benda-benda penting, misal uang, perhiasan dan lain sebagainya, satu akan ditutup dengan pintu yang berbahan kaca (bukan cermin), yang satu lagi akan ditutup dengan pintu berbahan cermin. Keduanya akan sama-sama tertutup dengan rapat, namanya juga brangkas.. hehe.
 
Jadi seperti ini maksud ana. Kedua penutup tadi sama-sama menggunakan bahan kaca, Namun dapat dipastikan dengan penutup kaca yang tampak dari luar, Ancaman bahaya sangat besar karena isi perhiasan yang menggoda. Sementara yang tertutup dengan cermin akan lebih aman dari mara bahaya.

Tapi coba kita ubah cara pandangnya, bagaimana jika yang tertutup dengan cermin tadi tidak berisi uang, perhiasan, dan barang penting lainya. Ya memang dalam contoh tadi adalah bahan berharga yang ada di dalamnya. Namun tetap saja dalam kenyataanya kita tidak pernah tau isi brangkas yang tertutup dengan sebuah kaca. Saat kita tidak tau, Bagaimanakah sikap kita jika brangkas tersebut malah berisi sebuah kotoran busuk atau binatang buas yang siap menerkam saat kita membuka brankas tersebut.

Hal inilah yang sebenarnya cukup membingungkan, sekarang ini banyak sekali perempuan yang tampak cantik dalam berhias dengan model hijab yang tak karuan macamnya. Banyak sekali alasan dan cara yang mereka lakukan agar tak ketinggalan dengan trend terbaru ini. Ada yang tadinya tak berhijab, ikut-ikutan berhijab dan menjadi lebih baik. Ada pula yang dengan kerudung besar dan tampak shalihah saat berjalan sendiri, namun ternyata tetap saja berdua-duaan dengan lain mahram. Bahkan ada pula yang menutupi kesalahanya (Hamil/MBA) dengan cara ini.

Tetap saja penilaian itu tidak bisa dari sisi negatif saja. Tentunya ada sisi positif yang tersendiri dari hal semacam ini. Hal inilah yang akan menjadi permasalahan baru terutama bagi kaum adam dalam bersikap. Akan terasa sulit membandingkan antara benar-benar taqwa ataukah hanya gaya belaka. Memilih menilai dengan mata Indra ataukan menilai dengan mata Hati.

Gaya ataukah taqwa ?
itulah pertanyaanya,


Diketik :
20 Februari 2016
by SugitCakgit


0 komentar:

Posting Komentar

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © CakSugit Note'S 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Triyono Sugit