Minggu, 16 Agustus 2015

Filled Under: ,

Pulang

hikmah kisah
             Beristirahat sejenak , duduk di toko pinggir jalan , merupakan cara terbaik jika lelah melakukan perjalanan panjang, banyak sekali fasilitas istirahat yang kini menjadi brand tiap pertokoan ,sebut saja Aflamart , Idnomart dan sejeanisnya. Ya , kini aku sedang duduk di sebuah kursi yang menjadi fasilitas toko tersebut setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Ini memang bukan kebiasaan baruku dan bahkan aku tak tau mengapa aku harus  beristirahat di toko ini.
Seseorang tiba-tiba menyapaku setelah keluar dari pintu toko. 

“ Boleh ikut duduk mas ? “ dengarku
iya mbak silahkan .” jawabku
duduklah si mbak itu disampingku. Dengan menawariku segelas air minum.
“ Iya mbak makasi , saya sudah bawa sendiri ini .“ jawabku dengan menolak secara halus.
 Aku jadi diam menikmati semilir angin sambil melihat lalu lalang kendaraan , ini hiburan sendiri bagiku.
 Sambil basa basi aku berusaha mengajak ngobrol orang disampingku ini ,merasa ndak enak  karena dia telah menawariku segelas minuman tadi.

Habis pulang kerja mbak ? “ tanyaku.
“ iya mas , ini habis pulang kerja .“ jawabnya lirih
“ kerja apa mbak ?” sahut pertanyaanku
“ ini mas jadi guru anak-anak di TK Harapan Bunda , masnya kerja juga ?” jawabnya
“ ndak mbak saya masih kuliah , ini dedeknya ya mbak ?” tanyaku lagi
“ iya mas , jawabnya singkat karena dia memanggil dedeknya yang lari-lari.
deekk ..sini dekk.. , nanti jatuh loo.. “  cara dia memanggil dedek kesanyanganya itu.
“ dedek Siapa  dek namaya ?” tanyaku
“Aziza om” jawabnya lucu , jadi senyum sendiri. hemmmmb

           Kemudian kami mengobrol panjang lebar , seolah sudah kenal lama dengan beliau. Kupanggil beliau karena bagiku, guru adalah orang terbaik yang hidup di dunia. Seorang guru mengajarkan manusia menjadi manfaat dengan ilmunya. Meskipun dia tampak masih sangat muda. Aku sangat menghargainya. Apalagi dia seorang guru TK yang menurut cerita banyak orang sangatlah sulit mendidik dan memberi dasar kepada adik-adik yang masih kecil.
Obrolan kami pun panjang lebar , saling mengisi dan kesana kemari bertukar pikiran. Dan sampai aku menemukan satu poin dari ucapanya ,
“ Ternyata bekerja itu sangat melelahkan , saya sendiri sebenernya ndak suka bekerja ,  jadi saya anggap ini sebagai hiburan saya , mengamalkan ilmu dan mendidik anak-anak terutama anak laki-laki supaya benar-benar menjadi imam yang bertanggung jawab ketika wakunya”.
Mendengar hal itu terasa tertegun dalam pikiranku, bagiku ini merupakan ungkapan hati seorang perempuan yang sebenarnya. Seorang perempuan akan merasa lelah ketika harus banyak membagi waktunya. Dan poin keduanya kusimpulkan setiap perempuan pastilah beharap pada seorang laki-laki yang bertanggug jawab untuknya.

          Tanpa ragu aku terus mengajaknya berbicara , seperti halnya kakak adik , atau adik yang berguru pada kakaknya dan kakaknya yang semangat menghargai setiap detail pertanyaan adiknya. Hingga dedeknya ini merengek pada si mbak.

“Kak ayo pulang , ayo pulang .. “ pintanya dengan berekspresi merengek.

dalam hatiku bergumam “wah ini dedek panggil ibunya koq kakak ya, apa jangan-jangan si mbak ini kakanya.”
belum sempat bertanya mereka sudah bergegas pulang dan berucap ‘‘kami balik dulu ya ,  Assalamukaikum... “
“Iya , waalaikumslam , hati-hati di jalan... “ jawabku agak lantang karena jarak parkir dari tempat duduk yang cukup jauh.

         Tinggallah aku sendiri duduk di tempat ini , dan berfikir ulang tentang hal-hal yang telah kami diskusikan tadi. 

#Dan pembaca silahkan simpulkan sendiri .. hehe

Sumber :

 kisah inspiratif by sugitcakgit
23 juli 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © CakSugit Note'S 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Triyono Sugit